Selanjutnya, perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar
dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir
batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan
keseluruhan jiwa raga yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri.
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju,
lebih dewasa. Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena
pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca
indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal
keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses
diferensiasi yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan
baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.Kemudian,
menurut konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap
pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari
sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
- Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
- Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Dalam pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat terlepas dari
peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit
sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa
mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari
rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah
anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya
tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah,
namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga
nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua
seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman
sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
Individu akan belajar dari lingkungan terdekat. Mereka akan mencontoh
sesuatu dari lingkungannya tersebut. Lingkungan terdekat dari seorang
individu ketika dilahirkan dan melewati beberapa masa adalah KELUARGA.
Di dalam keluarga individu akan menerima aturan-aturan dan nasehat,
sehingga individu mempunyai pola tingkah laku. Setiap individu memiliki
hubungan yang erat dengan keluarganya. Hubungan antar individu tersebut
misalnya misalnya suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan
perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun
keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain
dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari
gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti
subsistem-subsistem lain,orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran
seorang anak dalam keluarga ,subsistem ini meliputi transfer nilai dan
pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi
orang tua dan anak.
Individu akan menjadi baik jika keluarga dan lingkungan sekitarnya
memberikan pengaruh yang baik kepada individu tersebut. Individu akan
bertingkah buruk jika lingkungannya mendapat pengaruh yang buruk pula.
Individu dapat dikatan baik jika dia bisa diterima di masyarakat yang
dapat mematuhi norma-norma dan nilai-nilai social yang belaku di
masyarakat. Masyarakat yang terdiri dari keluarga-keluarga yang baik
akan menjadi masyarakat yang rukun, harmonis, dan saling bergotong
royong.
Namun, terkadang orang tua mengalami kesulitan untuk mewujudkan
keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang
menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak
dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga
meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari keluarga
yang tidak harmonis.
Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh
orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk
pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang
menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras
dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk,
ia akan diakui, dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian
tersebut tidak ia dapatkan dari keluarganya. Oleh karena itu, sangatlah
dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam
perkembangannya sehingga kenyamanan tinggal dan di lingkungan tersebut
pun terjamin.