Kamis, 10 Januari 2013

MOBILITAS SOSIAL (Social Mobility)

Mobilitas sosial adalah suatu perubahan atau perpindahan kelas sosial, baik ke atas mapun ke bawah, yang dialami oleh individu atau kelompok sosial, sehingga memberikan dampak berupa kelas baru yang diperoleh individu atau kelompok.
Ada beberapa jenis mobilitas sosial yang terdapat di masyarakat, yaitu sebagai berikut
1. Mobilitas Sosial Berdasarkan Tipe
a. Mobilitas vertikal
mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Jadi pergerakannya vertikal; dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas
b. Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau kelompok sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
c. Mobilitas sosial lateral
Mobilitas sosial lateral disebut juga mobilitas geografis. Mobilitas lateral mengacu pada mobilitas perpindahan orang-orang, baik secara individu maupun kelompok, dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit wilayah lain yang secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang.
d. Mobilitas struktural
Menurut Bassis, mobilitas struktural adalah mobilitas yang disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2. Mobilitas Berdasarkan Ruang Lingkup
a. Mobilitas intragenerasi
mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialami seseorang selama masa hidupnya (dalam satu generasi) atau berdasarkan riwayat hidupnya.
b. Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya perubahan status sosial antara ayah dengan anak, anak dengan cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi mengacu kepada perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki keluarga sendiri dibandingkan dengan statsu sosial yang dimiliki orang tuanya.
Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial diantaranya.
1. Status sosial
Setiap manusia secara hierarki berhak untuk memilih atau mengubah status sosial yang mereka terima sejak lahir.  Tetapi hal ini sangat tergantung pada sistem startifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Pada sistem pelapisan terbuka, individu memiliki peluang besar untuk melakukan mobilitas sosial antar kelas.
2. Keadaan ekonomi
Mobilitas ini disebabkan oleh suatu sikap yang tidak mau menerima keadaan ekonomi yang sudah dimiliki sebelumnya. Upaya-upaya memenuhi atau meraih suatu kondisi perekonomian yang lebih baik ini akan mengarahkan seseorang pada kelas yang semakin tinggi dan menyebabkan terjadinya mobilitas sosial.
3. Situasi politik
Situasi politik dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek lain sehingga perubahan dalam kebijaksanaan politik akan memberikan peluang untuk melakukan mobilitas vertikal maupun horizontal.
4. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang diimbangi dengan penyediaan atau pengembangan kebutuhan dapat menjadi beban. Menurunnya tingkat kesejahteraan dan kemiskinan akan mendorong pula mobilitas horizontal dan mobilitas lateral, yakni ketika penduduk bermobilitas ke tempat-tempat yang lebih menguntungkan.
Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial diantaranya.
1. Perbedaan ras dan agama
Diskriminasi (pembedaan) ras masih banyak terjadi di dunia, baik yang secara terbuka maupun secara terselubung. Perbedaan perlakuan ini akan sangat menghambat mobilitas sosial, sebab akses suatu kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya dibatasi. Selain itu, mobilitas sosial juga dihambat oleh perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut suatu masyarakat, jika masyarakat tersebut berpikiran dan berperilaku sempit.
2. Diskriminasi kelas
Hambatan juga dapat disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap kelas sosial tertentu.
3. Pengaruh sosialisasi yang kuat
Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar berpartisipasi menjadi anggota masyarakat. Jika proses sosialisasi ini berjalan baik, maka pola-pola perilaku, cara pandang, dan persepsi, akan tertanan dengan sangat kuat sehingga sulit dipengaruhi oleh unsur-unsur yang dianut kelas sosial lainnya.
4. Kemiskinan
Masyarakat miskin tidak memiliki akses yang memadai atas sarana informasi dan pendidikan, sehingga akhirnya tertinggal dari kelompok lain
5. Perbedaan jenis kelamin
Kenyataan saat ini masih banyak masyarakat yang memandang bahwa pria lebih superior. Hal ini mempengaruhi pencapaian prestasi, kekuasaan, dan status sosial yang dicapai oleh kebanyakan kaum wanita di seluruh dunia.
Saluran-saluran mobilitas sosial.
1. Angkatan bersenajata
Jasa seorang prajurit walaupun berasal dari kelas sosial yang lebih rendah, seorang prajurit dapat naik ke kelas atau kedudukan yang lebih tinggi karena telah memberikan jasa yang besar di kalngan rekan-rekannya dan karirnya jadi meningkat.
2. Lembaga keagamaan
Agama dianggap sebagai lembaga yang luhur dan penting dalam masyarakat. Sehingga para pemuka agama termasuk dalam kelas tinggi walaupun ia berasal dari kalangan bawah.
3. Lembaga pendidikan sekolah
kedudukan sekolah sebagai saluran mobilitas sosial menjadi sangat penting artinya, bukan saja karena seluruh rangkaian aktivitasnya direncanakan, berjenjang, dan terarah tetapi lembaga ini terbuka untuk dimasuki oleh berbagai golongan atau kelas sosial masyarakat. Jenjang atau tingkat pendidikan yang telah dicapai juga masih dijadikan simbol status sosial di hampir setiap masyarakat.
4. Organisasi atau perserikatan ekonomi
Orang-orang yang berhasil membangun, memiliki, ataupun terlibat secara kuat dengan lembaga ekonomi swasta atau pemerintah akan menempati kelas-kelas sosial tinggi.
Dampak mobilitas sosial.
1. Mendorong seseorang untuk maju
Seseorang yang berhasil naik ke kelas sosial yang lebih tinggi akan termotivasi atau terdorong untuk lebih berprestasi dan lebih maju sehingga dapat mempertahankan, atau bahkan meningkatkan, status sosialnya ke jenjang kelas yang lebih tinggi lagi.
2. Mempercepat perubahan sosial
Melalui mobilitas sosial, seseorang termotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan perilakunya (kepribadian). Perubahan pola perilaku individual itu apda akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan sosial.
3. Menimbulkan kecemasan dan ketegangan
Seseorang yang mengalami peningkatan atau penurunan kelas sosial akan terjadi kecemasan dan ketegangan karena situasi dan kondisi saat ini berbeda dari sebelumnya.
4. Keretakan hubungan dalam kelompok primer
Keretakan hubungan dalam kelompok primer terjadi ketika salah seorang yang mulanya merupakan anggota suatu kelompok kemudian mengalami perpindahan kelas sosial ke kelas sosial yang lebih rendah atau lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar