Kamis, 10 Januari 2013

UKURAN-UKURAN SOSIOLOGIS TERHADAP MASALAH SOSIAL

Tanpa mengetahui ukuran-ukuran apakah yang dipakai oleh sosiologi terhadap masalah-masalah sosial, tak mungkin pula diketahui sampai sejauh mana kegunaan sosiologi mengatasi masalah-masalah yang ada. Di dalam menentukam apakah suatu masalah- masalah problema sosial atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut :

1. Kriteria utama
Suatu masalah sosila, yaitu tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang pertama dan pokok masalah sosial adalah adannya poerbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan. Artinya adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.

 2. Sumber-sumber masalah sosial masalah sosial
Sebab-sebab terpenting dalam masalah sosial haruslah bersifat sosail. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang bersifat, sosial tetapi juga pada sumbernya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada kegiatan perbuatan manusia bukanlah merupakan masalah sosial.
Adapun masalah-masalah yang disebabkan oleh faktor alam, seperti gempa bumi, angin topan, meletusnya gunung berapi, epidemi dan lain-lain bukanlah merupakan masalah sosial. Akan tetapi berangkat dari fenomena atau gejala alam ini bisa mengakibatkan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan kelaparan. Jadi yang menjadi masalah sosial disini adalah merupakan akibat dari gejala sosial maupun non sosial.

 3. Pihak -pihak yang menetapkan apakah suatuKepincangan Merupakan masalah sosial aytau tidak
Ukuran penetapan suatu masalah sifatnya relatif, mungkin dikatakan bahwa orang banyaklah yang harus menentukannya, atau segolongan orang yang berkuasa saja atau lain-lainnya. Karena dalam kaitannya sikap masyarakatlah yang menentukan apakah suatu gejala merupakan masalah sosial atau bukan.
4. Manifest social problems dan Latent Social problems
Manifest social problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Yang dikarenakan karena tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat pada umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang
Latent social problems juga menyangkut hal-hal yang belawanan dengan nilai-nilai masyarakat, tetapi tidak diakui demikian halnya. Sehubungan dengan masalah sosial tersebut di atas, sosiologi tidaklah bertujuan untuk membentuk manusia-manusia yang bijaksana dan selalu baik dalam tindakan-tindakannya, tetapi untuk membuka mata agar memperhitungkan akibat segala tindakannya.
Suatu masalah yang merupakan manifest social problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat dipebaiki dan dibatasi atau bahkan bisa dihilangkan. Lain halnya dengan latent social problems yang sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya, masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya.

5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat belum tentu masalah sosial.
Ukuran dalam sosiologi suatu masalah merupakan masalah sosial:
a. Karena tidak adanya kesesuaian antara ukuran/nilai-nilai sosial dengan kenyataan/tindakan sosial;
b. Karena sumber-sumber masalah sosial dari masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala sosial atau bukan, yang menyebabkan masalah sosial, contoh: gagal panen (bukan gejala sosial tapi menyebabkan masalah sosial);
c. Dari pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial atau tidak, tergantung dari karakteristik masyarakat;
d. Manifest social problems dan latent social problems
e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
f. Sistem nilai, dan apakah dapat diperbaikinya suatu masalah sosial

1 komentar: